Minggu, 13 November 2016

Kurikulum Sekolah Kehidupan (usia 4-5)

Kurikulum Sekolah Kehidupan di Setiap Tahapan Usia Dini
Disusun oleh: Kiki Barkiah

Hal yang penting dipelajari di usia 4-5
       


1. Memberikan pendidikan agama dan moral
Pada usia ini anak telah mengetahui agama yang dianutnya, anak dapat meniru gerakan beribadah dengan urutan yang benar, anak mulai dapat mengucapkan doa sebelum dan/atau sesudah melakukan sesuatu, anak dapat mengenal perilaku baik/sopan dan buruk
Materi:
- Memberikan konsep agama melalui buku dengan bahasa sederhana atau dengan menyederhanakan bacaan
- Mengajak anak untuk melakukan ibadah shalat meski hanya sebatas gerakan dan belum memiliki kekonsistenan dalam melaksanakannya
- Mendekatkan anak dengan mesjid dengan sering mengajaknya shalat berjamaah atau menghadiri kegiatan majelis dzikir
- Memberikan kesan positif bagi anak tentang kegiatan beribadah
- Melatih anak untuk bersikap baik terhadap orang yang sedang beribadah
- Memperkenalkan berbagai kebaikan, perilaku baik dan kebiasaan baik secara langsung dalam kehidupan sehari-hari
- Memperkenalkan berbagai kebaikan, perilaku baik dan kebiasaan baik  melalui buku, permainan pura-pura atau cerita
- Memberikan pengertian tentang perilaku buruk, salah, atau tidak sopan saat mengalami peristiwa yang berkaitan dengan hal tersebut atau dengan menggunakan kisah dari buku
- Mencontohkan doa-doa singkat dan meminta anak menghafal secara bertahap
- Memberikan keteladanan dalam bersikap
- Memperdengarkan surat pendek secara berulang dan meminta anak menghafalnya secara bertahap
- Mengajak anak terlibat dalam kegiatan beribadah tanpa paksaan
- Mengajarkan sikap kasih sayang terhadap makhluk Allah (hewan, tumbuhan manusia)
- Memperkenalkan kisah nabi melalui buku cerita singkat atau menceritakan kembali dengan bahasa sederhana dengan bantuan ilustrasi buku
- Memperkenalkan kisah nabi melalui film kartun
- Memperkenalkan cuplikan kisah keteladanan dari sirah Rasulullah SAW dan sahabat melalui buku cerita singkat atau menceritakan kembali dengan bahasa sederhana dengan bantuan ilustrasi buku

Adapun penekanan konsep agama yang disampaikan di usia ini baik melalui kisah nabi, Rasulullah saw, para sahabat maupun kisah fiktif yang menceritakan pengalaman sehari-hari diharapkan dapat membangun pemahaman anak sbb:
a. Allah sebagai pencipta
b. Allah sebagai pemberi rezeki
c. Allah sebagai pemilik segala sesuatu di alam jagat raya
d. Allah sebagai pembuat hukum atau aturan
e. Allah sebagai pemerintah
f. Allah sebagai satu-satunya zat yang di sembah

2. Melatih perkembangan sosial dan emosi
Pada usia ini biasanya anak memiliki sikap mandiri dalam memilih kegiatan. Pada usia ini diharapkan anak telah bersedia berbagi dan bergiliran dengan temannya.
Materi:
- Melatih anak untuk dapat berbagi perhatian orangtua dengan tamu
- Meltih anak memiliki rasa percaya diri
- Melatih anak memahami peraturan dan disiplin dalam mengikuti aturan
- Melatih anak memiliki sikap gigih (tidak mudah menyerah)
- Melatih anak untuk menghargai hasil karya sendiri
- Memberikan apresiasi positif terhadap karyanya
- Melatih anak untuk dapat menjaga diri sendiri dari lingkungannya
- Melatih anak untuk menghargai keunggulan orang lain
- Mengembangkan sikap Mau gemar menolong orang lain, dan bersedia bekerjasama
- Mengembangkan sikap positif saat berpartisipasi dalam permainan kompetitif
- Mendorong anak unutk menaati aturan yang berlaku dalam suatu permainan
- Mengembangkan sikap menghargai orang lain dan menunjukkan rasa empati

3. Melatih perkembangan bahasa dan komunikasi     `
Pada usia ini anak  berkomunikasi dengan mudah, ia menggunakan kalimat yang detail dengan 4 atau lebih kata. Anak dapat duduk tenang lebih lama terutama untuk mendengar cerita. Pada usia ini anak juga semakin kritis dalam bertanya. Anak mengembangkan kesadaran terhadap jenis kelamin sehigga sangat ingin tahu mengenai konsep jenis kelamin . Anak mulai dapat menyampaikan pemikirannya dengan menggabungkan beberapa pengalaman. Di usia ini anak juga telah mampu membedakan antara fantasi dan kenyataan.
Materi:
- Membangun suasana yang nyaman bagi anak untuk bertanya dan menggali informasi
 - Membangun kebiasaan rutin membacakan buku dan mendiskusikan isi bacaan
- Sering meminta anak menceritakaan pengalaman atau kesan yang didapat dari sebuah pengalaman
- Mendiskusikan cerita yang didengar atau dilihat di TV
- Mengembangkan sikap sopan santun dalam menyimak perkataan orang lain
- Melatih anak memahami dua perintah yang diberikan bersamaan
- Menguji pemahan anak terhadap cerita yang dibacakan
- Mengenalkan perbendaharaan kata mengenai kata sifat baik positif maupun negatif
- Meminta anak  mengulang kalimat sederhana
- Melatih anak menggunakan kalimat yang benar saat bertanya
- Melatih anak menjawab pertanyaan sesuai konteks pertanyaan
- Melatih anak mengungkapkan berbagai perasaan yang dialaminya
- Melatih anak mengutarakan pendapat kepada orang lain
- Melatih anak menyatakan alasan terhadap sesuatu yang diinginkan atau alasan ketidaksetujuan
- Meltih anak untuk menceritakan kembali cerita/dongeng yang pernah didengar
- Memperkaya perbendaharaan kata anak melalui buku yang membahas berbagai tema
- Mendorong anak untuk berpartisipasi dalam percakapan
                             

4. Melatih kemandirian, tanggung jawab dan pemecahan masalah
Pada usia ini anak dapat mengkreasikan sesuatu sesuai dengan idenya sendiri yang terkait dengan berbagai pemecahan masalah. Anak mulai bertanggung jawab dalam menggosok gigi dan menggunakan dental floss seiring meningkatnya koordinasi. Anak mulai menggunakan mata untuk mencari sesuatu secara sistematis. Anak sudah selesai toilet training. Anak biasanya sudah dapat menerima peraturan yang diberikan orangtua.
Materi:
- Membiasakan anak menyelesaikan tugas harian dengan jadwal yang lebih teratur
- Memahamkan pentingnya waktu
- Melatih anak memahami pola kegiatan harian
- Melatih anak untuk dapat mengikat tali sepatu sendiri

Materi:
Melatih anak untuk dapat bersuci dari instinja sendiri
Melatih anak makan sendiri dan dapat menggunakan sendok dan garpuang telah digunakan ke tempat cuci piring
Melatih anak untuk terbiasa menyimpan alat makan yang telah digunakan
Melatih anak mengenakan jaket tanpa batuan
Melatih anak mengancingkan atau memasang resleting jaket tanpa bantuan
Melatih anak mengenakan sepatu sendiri dengan benar
Metatih anak untuk terbiasa membereskan mainan sesudah bermain tanpa banyak dibantu
Melatih anak untuk terbiasa menyimpan baju kotor ke keranjang cucian
Melibatkan anak dalam pekerjaan rumah tangga sesuai kemampuannya
Melatih anak untuk memelihara barang pribadi miliknya
Melatih anak untuk dapat berada disebuah lingkungan tanpa ditemani orang tua atau pengasuh
Melatih anak untuk dapat bertamu singkat tanpa orang tua

5. Mengajarkan kemampuan kognitif
Pada usia ini anak memiliki rasa ingin tahu yang besar sehingga senang melakukan pengamatan pada benda dan berbagai gejala.  Pada usia ini diharapkan anak sudah mampu memahami semua konsep sederhana seperti besar/kecil, keluar/masuk, naik/turun, buka/tutup, dan telah mengenali benda yang biasa ditemui di rumah. Anak telah mengenali semua fungsi dari benda yang biasa ditemui di rumah. Anak telah memahami 8 warna dasar. Anak biasanya mulai menunjukkan minat untuk belajar membaca.
Materi:
- Meminta anak menyebutkan nama lengkapnya
- Membilang banyak benda satu sampai sepuluh
- Mengenalkan konsep bilangan 1-10
- Mengenalkan lambang bilangan 1-10
- Mengenalkan huruf dan bunyi huruf dengan metode yang ramah dan menyenangkan
- Mengajak anak mengklasifikasikan benda sesuai fungsi, bentuk, ukuran dan warna
- Mengajak anak memilah objek atau gambar yang hampir sama
- Meminta anak mencontoh gambar lingkaran dan kotak
- Meminta anak menyebutkan 2 atau 3 benda berlainan dalam konsep yang sama, misalnya angka, huruf, warna, buah-buahan dll
- Mengajak anak mengklasifikasikan benda ke dalam kelompok yang sejenis dengan 2 variasi
- Meminta anak menyebutkan fungsi-fungsi benda
- Bermain pura-pura dengan menggunakan benda sebagai simbolik
- Mengenalkan konsep sederhana dalam gejala alam sehari-hari
- Mengenalkan kedudukan seseorang dalam silsilah keluarga
- Mengenalkan posisi benda dalam ruang dan terhadap benda lain
- Mengenalkan pola dan meminta anak mengulanginya

6. Melatih motorik kasar
Pada usia ini anak dapat berjalan dengan langkah mengayun, mereka bergerak dengan lebih percaya diri dengan lebih terkendali.
Materi:
Memberikan stimulus sehingga anak kita dapat:
- Berlari atau berhenti dengan perintah
- Melompat dua atau tiga kali dengan satu kaki dalam satu garis
- Menangkap bola yang cukup besar
- Naik dan turun tangga dengan menggunakan kedua kaki bergantian
- Jungkir balik
- Memanjat
- Melompati sesuatu
- Menirukan gerakan binatang, pohon tertiup angin, pesawat terbang, dll
- Melakukan gerakan menggantung (bergelayut)
- Melempar sesuatu secara terarah
- Menangkap sesuatu secara tepat
- Menendang sesuatu secara terarah
-Memanfaatkan alat permainan motorik di playground

7. Melatih motorik halus
Materi:
- Meminta anak menyalin bentuk sederhana
- Mengajak anak menjiplak bentuk sederhana mengikuti garis putus-putus
- Membuat garis vertikal, horizontal, lengkung kiri/kanan, miring kiri/kanan, dan lingkaran
- Mengekspresikan diri dengan berkarya seni menggunakan berbagai media
- Mengontrol gerakan tangan yang meggunakan otot halus (menjumput, mengelus, mencolek, mengepal, memelintir, memilin, memeras)

8. Melatih kontrol diri
Pada usia ini  anak seringkali dapat meninggi atau menurun emosinya secara ekstrem. Anak di usia ini sangat ingin menyenangkan teman dan ingin menjadi seperti mereka. Anak juga sering memiliki keinginan dan terkadang masih bersikap berlebihan dalam meminta pemenuhan akan keinginannya.

Materi:
- Melatih anak memeiliki emosi yang wajar dengan melibatkan kisah-kisah teladan baik dari Kisah nabi, Sirah, maupun hal-hal yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Tujuannya tidak hanya mengenalkan apa yang tidak wajar namun sekaligus memotivasi mereka untuk berbuat apa yang seharusnya dilakukan serta meneladani kebaikan.
- Memberi pengertian dalam suasana yang lebih santai dan serius agar hikmah yang diperoleh bisa lebih dalam, hindari menasihati dalam keadaan emosi memuncak serta pada saat anak-anak masih dalam suasana perasaan yang enggan untuk diberi nasihat
- Memberi anak ruang dan waktu sebagai kesempatan untuk menenangkan diri pada saat emosi yang ekstrim sedang berlangsung
- Membangun komunikasi tentang aturan, manfaat dari aturan, serta konsekuensi logis dan natural dari pelanggaan aturan, sehingga pada saat anak-anak menunjukkan emosi yang ekstrim yang disebabkan karena penolakan terhadap aturan, maka kita hanya tinggal mengingatkan kembali aturan yang kita miliki
- Membangun identitas diri anak yang positif melalui kegiatan dialog, bercerita kisah teladan, berdiskusi hikmah kejadian, agar anak-anak semakin tau mana yang benar dan mana yang salah, sehingga ia termotivasi untuk tetap melakukan yang benar meskipun lingkungan melakukan sebaliknya
- Memberi pemahaman bahwa setiap manusia dapat memilih sikap dalam kehidupan, tetapi masing-masing memiliki kkonsekuensinya. Lalu istiqomahlah memotivasi anak-anak untuk senantiasa memilih kebaikan yang benar meskipun teman-temannya memilih yang sebaliknya
- Memberi perhatian dan apresiasi yang cukup atas pilihan mereka yang benar sehingga mereka tidak merasa bermasalah ketika menjadi beda dari orang-orang di sekitarnya
- Melatih anak untuk dapat menahan diri dari keinginan yang harus dipenuhi saat itu juga. Anak harus belajar bahwa dalam kehidupan ada banyak hal yang baru dapat diraih setelah meningkatkan ikhtiar atau setelah menunggu. Juga banyak hal yang tidak dapat diraih meskipun kita sangat menginginkannya. Caranya dengan tidak memenuhi semua keinginan anak seketika itu juga.
- Memberikan pengertian ketika kita meminta mereka untuk menunggu pemenuhan keinginan atau ketika keinginan tersebut tidak dapat kita penuhi. Biasanya suasana akan memburuk ketika keinginan anak tidak terpenuhi, hindari mengubah keputusan untuk menolak atau menunda pemenuhan keinginan karena perubahan sikap anak. Anak akan menjadikan perubahan sikap mereka sebagai senjata di kemudian hari. Tetaplah konsisten dengan keputusan kita. Jika konsistensi kita menimbulkan kemudhorotan yang lebih besar kita dapat menawarkan alternatif penganti, namun jangan pernah menawarkan kembali sesuatu yang sudah kita tolak. Misal "Tidak! kalo beli permen tidak boleh, adek lagi batuk, tapi kalo roti boleh"

9. Melatih pola hidup sehat dan keamanan diri
Materi:
- Mengajarkan anak menghafal alamat rumah dan nama lengkap orang tua
- Melatih anak menggunakan toilet dengan bantuan minimal
- Mengajarkan anak kewaspadaan terhadap bahaya seperti kebakaran, banjir, gempa
- Mengenalkan rambu lalu lintas yang ada di jalan

10. Melatih kemampuan seni`
Pada usia ini anak lebih dapat menikmati kegiatan seni seperti bernyanyi, menari, dan bersandiwara. Anak juga dapat membangun bentuk yang semakin rumit. Anak telah dapat menggunakan imajinasi untuk mencerminkan perasaan dalam sebuah peran. Anak juga mampu membedakan peran fantasi dan kenyataan
Materi:
- Meminta anak menggambar gambar sederhana dan menceritakan makna di balik gambar tersebut
- Menggunakan dialog, perilaku, dan berbagai materi dalam menceritakan suatu cerita
- Mengajak anak melakukan senam atau bergerak mengikuti irama
- Meminta anak menggambar objek di sekitarnya
- meminta anak membentuk plastisin berdasarkan objek yang dilihatnya
- Meminta anak mendeskripsikan sesuatu  dengan ekspresif yang berirama contoh menirukan gerak hewan
- Mendorong anak untuk mengkombinasikan berbagai warna ketika menggambar atau mewarnai

 Referensi Kurikulum:
Al- Quran dan Hadist
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomer 137 tahun 2014 tentang Stanar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini
Slow and Steady Get Me Ready, June R Oberlander
The Good Housekeeping Book of Child Care: Inicluding Parenting Advice, Health Care & Child Development for Newborns to Preteens; From the Editors of Good Housekeeping; Hearst Book, 2004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar