Jumat, 24 Februari 2017

Materi 2 kelas Bunsay : Melatih Kemandirian Anak

*Institut Ibu Profesional*
_Materi Bunda Sayang Sesi #2_

*MELATIH KEMANDIRIAN ANAK*

_Mengapa melatih kemandirian anak itu penting?_

Kemandirian anak erat kaitannya dengan rasa percaya diri. Sehingga apabila kita ingin meningktkan rasa percaya diri anak, mulailah dari meningkatkan kemandirian dirinya.

Kemandirian erat kaitannya dengan jiwa merdeka. Karena anak yang mandiri tidak akan pernah bergantung pada orang lain. Jiwa seperti inilah yang kebanyakan dimiliki oleh para enterpreneur, sehingga untuk melatih enterpreneur sejak dini bukan dengan melatih proses jual belinya terlebih dahulu, melainkan melatih kemandiriannya.

Kemandirian membuat anak-anak lebih cepat selesai dengan dirinya, sehingga ia bisa berbuat banyak untuk orang lain.

_Kapan kemandirian mulai dilatihkan ke anak-anak?_

Sejak mereka sudah tidak masuk kategori bayi lagi, baik secara usia maupun secara mental. Secara usia seseorang dikatakan bayi apabila berusia 0-12 bulan, secara mental bisa jadi pola asuh kita membiarkan anak-anak untuk selalu dianggap bayi meski usianya sudah lebih dari 12 bulan.

Bayi usia 0-12 bulan kehidupannya masih sangat tergantung pada orang lain. Sehingga apabila kita madih selalu menolong anak-anak di usia 1 th ke atas, artinya anak-anak tersebut secara usia sudah tidak bayi lagi, tetapi secara mental kita mengkerdilkannya agar tetap menjadi bayi terus.

_Apa saja tolok ukur kemandirian anak-anak?_

☘Usia 1-3 tahun
Di tahap ini anak-anak berlatih mengontrol dirinya sendiri. Maka sudah saatnya kita melatih anak-anak untuk bisa setahap demi setahap meenyelesaikan urusan untuk dirinya sendiri.
Contoh :
✅Toilet Training
✅Makan sendiri
✅Berbicara jika memerlukan sesuatu

πŸ”‘Kunci Orangtua dalam melatih kemandirian anak-anak di usia 1-3 th  adalah sbb :
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦ Membersamai anak-anak dalam proses latihan kemandirian, tidak membiarkannya berlatih sendiri.
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦ Mau repot di 6 bulan pertama. Bersabar, karena biasanya 6 bulan pertama ini orangtua mengalami tantangan yang luar biasa.
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦Komitmen dan konsisten dengan aturan

Contoh:
Aturan berbicara :
Di rumah ini hanya yang berbicara baik-baik yang akan sukses mendapatkan apa yang diinginkannya.

Maka jangan pernah loloskan keinginan anak apabila mereka minta sesuatu dengan menangis dan teriak-teriak.

Aturan bermain:
Di rumah ini boleh bermain apa saja, dengan syarat kembalikan mainan yang sudaj tidak dipakai, baru ambil mainan yang lain.

Maka tempatkanlah mainan-mainan dalam tempat yang mudah di ambil anak, klasifikasikan sesuai kelompoknya. Kemudian ajarilah anak-anak, ambil mainan di tempat A, mainkan, kembalikan ke tempatnya, baru ambil mainan di tempat B. Latih terus menerus dan bermainlah bersama anak-anak, jadilah anak-anak yang menjalankan aturan tersebut, jangan berperan menjadi orangtua. Karena anak-anak akan lebih mudah mencontoh temannya. Andalah teman terbaik pertama untuknya.

☘Anak usia 3-5 th
Anak-anak di usia ini sedang menunjukkan inisiatif besar untuk melakukan kegiatan berdasarkan keinginannya
Contoh :
✅ Anak-anak lebih suka mencontoh perilaku orang dewasa.
✅Ingin melakukan semua kegiatan yang dilakukan oleh orang dewasa di sekitarnya

πŸ”‘Kunci Orangtua dalam melatih kemandirian anak di usia 3-5 th adalah sbb :
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦Hargai keinginan anak-anak
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦Jangan buru-buru memberikan pertolongan
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦ Terima ketidaksempurnaan
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦ Hargai proses, jangan permasalahkan hasil
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦ Berbagi peran bersama anak
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦ Lakukan dengan proses bermain bersama anak

Contoh :
✅Apabila kita setrika baju besar, berikanlah baju kecil-kecil ke anak.
✅Apabila anda memasak, ajarkanlah ke anak-anak masakan sederhana, sehingga ia sdh bisa menyediakan sarapan untuk dirinya sendiri secara bertahap.
✅Berikanlah peran dalam menyelesaikan kegiatannya, misal manager toilet, jendral sampah dll. Dan jangan pernah ditarget apapun, dan jangan diberikan sebagai tugas dari orangtus.Mereka senang mengerjakan pekerjaannya saja itu sudah sesuatu yang luar biasa.

☘Anak-anak usia sekolah
Apabila dari usia 1 tahun kita sudah menstimulus kemandirian anak, mka saat anak-anak memasuki usia sekolah, dia akan menjadi pembelajar mandiri. Sudah muncul internal motivation dari dalam dirinya tentang apa saja yang dia perlukan untuk dipelajari dalam kehidupan ini.

⛔Kesalahan fatal orangtua di usia ini adalah terlalu fokus di tugas-tugas sekolah anak, seperti PR sekolah,les pelajaran dll. Sehingga kemandirian anak justru kadang mengalami penurunan dibandingkan usia sebelumnya.

πŸ”‘Kunci orangtua dalam melatih kemandirian anak di usia sekolah
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦Jangan mudah iba dengan beban sekolah anak-anak sehingga semua tugas kemandirian justru dikerjakan oleh orangtuanya
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦Ijinkan anak menentukan tujuannya sendiri
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦Percayakan manajemen waktu yang sudah dibuat oleh anak-anak.
πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘¦‍πŸ‘¦Kenalkan kesepakatan, konsekuensi dan resiko

Contoh :
✅Perbanyak membuat permainan yang dibuatnya sendiri ( DIY = Do It Yourself)
✅Dibuatkan kamar sendiri, karena anak-anak yang mahir mengelola kamar tidurnya, akan menjadi pijakan awal kesuksesan ia dalam mengelola rumahnya kelak ketika dewasa.

☘Ketrampilan-ketrampilan dasar yang harus dilatihakan untuk anak-anak usia sekolah ini adalah sbb:
1⃣Menjaga kesehatan dan keselamatan dirinya
2⃣Ketrampilan Literasi
3⃣Mengurus diri sendiri
4⃣Berkomunikasi
5⃣Melayani
6⃣Menghasilkan makanan
7⃣Perjalanan Mandiri
8⃣Memakai teknologi
9⃣Transaksi keuangan
πŸ”ŸBerkarya

☘3Hal yang diperlukan secara mutlak di orangtua dalam melatih kemandirian anak adalah :
1⃣Konsistensi
2⃣Motivasi
3⃣Teladan

Silakan tengok diri kita sendiri, apakah saat ini kita termasuk orangtua yang mandiri?

☘Dukungan-dukungan untuk melatih kemandirian anak
1⃣Rumah harus didesain untuk anak-anak
2⃣Membuat aturan bersama anak-anak
3⃣Konsisten dalam melakukan aturan
4⃣Kenalkan resiko pada anak
5⃣Berikan tanggung jawab sesuai usia anak

_Ingat, kita tidak akan selamanya bersama anak-anak.Maka melatih kemandirian itu adalah sebuah pilihan hidup bagi keluarga kita_

Salam,


/Tim Fasilitator Bunda Sayang/

_Sumber bacaan_:

_Institut Ibu Profesional, Bunda Sayang, antologi, gaza media, 2014_
_Septi Peni, Mendidik anak mandiri, pengalaman pribadi, wawancara_
_Aar Sumardiono, Ketrampilan dasar dalam mendidikan anak sukses dan bahagia, rumah inspirasi_

Resume Kulwap Institut Ibu Profesional Kelas Bunda Sayang BCCG:
Tanggal : 20 Februari 2017
Materi : Melatih Kemandirian Anak
Fasilitator : Bunda Azizah & Bunda Wening
Moderator & Notulen : Nur Azizah

➰➰➰➰➰➰➰➰➰


1⃣ Bu Yuyun_Banten

Saya sudah membuat aturan untuk mengerjakan tugas rumah saat libur sekolah sabtu ahad,  kepada dua putri saya.yg ke 1 usia:9,5 tahun, yang ke dua 7,3th.

Tugasnya seperti ini:

1.Merapihkan kamar tidur, dan menyapu ruang tengah dan ruang tamu

2.mengajak main atau mengawasi adiknya yg usia 1,9 tahun. Karena pagi itu umi memasak.maka ade harus ada yg jagain

Di hari sabtu itu mereka milih mau yg mana duluan.no 1 dl atau dua dl.besoknya bergaintian.

Lalu saya tambahkan aturan begini: jika ade sedang menyusu atau menangis lalu minta di temanin umi.yg jagain ade harus membantu kepada yg tugas beresin kamar dan ruang tengah dan tamu.

Apakah saya buat aturan itu baik apa tidak.?

Bagaimana mengatasi anak anak yg suka iri ketika melakukan tugasnya...misal dpt beresin kamar tidur berantakan bukan bekas aku...saya sdh menjelaskan klo beberes kamar bekas bersua sesuai jadwal tdk boleh protes atau mengeluh..
Bagaimana sikap saya sebaiknya menghadapinya?

Jika masing masing anak suka dengan tugas tertentu aja ga papa kita turutin.misal sukanya nyapu ga mau cuci piring. Dsb.

Jawab:
Wah bunda Yuyun bagus sekali sudah membuatkan jadwal tuk Ananda. Memang baiknya tugas2 yang kita buat tuk anak2 , sebelumnya kita diskusikan ke mereka. Apa saja tugas2 yang bunda perlu bantuan Ananda, buat list dan biarkan mereka memilih. Agar mudah saya beri poin2 tahapannya yaa berdasarkan pengalaman saya.
1. Buat list pekerjaan rumah apa saja yang perlu Ananda kerjakan. Untuk membantu bunda
2. Buat jadwal dari tugas tersebut, berapa kali dalam sepekan harus dikerjakan
3. Buat forum keluarga tuk membahas siapa penanggung jawab tugas2 tadi. Berikan mereka jabatan sesuai tugasnya agar mereka merasa benar2 dibutuhkan. Misal tugas menyapu dan mengepel diberi jabatan manager of clear n clean, menjaga adik manager of safe n care dsb.
4. Beri reward atas tugas yg telah mereka kerjakan. Beri iqob atau punishment atas tugas yang dilalaikan atau diabaikan, mis. Menyisihkan uang saku ke celengan shodaqoh/celengan qurban (ini ala keluarga saya), bukan memotong uang saku mereka sekehendak kita.

Mengenai "aku tidak mau merapikan apa yang tidak aku lakukan" bunda bisa menjelaskan hal spt ini. (Komprod)
Bunda: Baju kalian yang pakai siapa?
Anak2: bunda
Bunda: yang mencuci kalian apa bunda?
Anak2: bunda
Bunda: kalau kalian lapar, yang masak kalian sendiri apa bunda?
Anak2: bunda
Bunda: naaah...artinya apa ayo?
Mengerjakan sesuatu bukan karena  untuk diri sendiri saja tapi melakukannya demi orang lain yang kita sayangi✅

2⃣ Yuni-Serang

Bunda, gimana cara mengatasi anak "aleman". Dia  sudah mandiri sebenarnya tapi masih minta dilayani. Bisa dibilang males gerak.

Jawab:

Teh Yuni yang sabar menghadapi anak.. Kalau boleh bertanya;
- Umur berapakah anaknya?
- Apakah teteh sudah konsisten mendampingi anak dalam usaha kemandiriannya?

kunci anak usia 1-3 tahun dalam melatih kemandirian adalah membersamai mereka dalam berproses, bukan menggegasnya atau membuatnya tergesa-gesa.

Saya telah membuktikan kata-kata bu Septi bahwa kerepotan kita dalam mendampingi anak-anak membentuk habbit kemandirian paling tidak hanya 6 bulan. Artinya kerepotan kita hanya 6 bulan bila kita konsisten dan lingkungan mendukung dalam proses memandirikan anak-anak.

Contoh yang saya lakukan adalah memasak bersama anak. Saya bermain peran dan saya jadikan anak pertama saya sebagai chef. Saya tanyakan mau makan apa hari ini dan kami memasak makanan kami setiap hari. Suami melihat irisan sayuran yang tak beraturan sudah terbiasa. Hehe.
Setelah memasak, kami memakan makanan kami bersama di meja makan.

Bila adik membuang-buang makanannya saya memancingnya untuk membereskannya bersama-sama (mendudukkan pada posisi makanan berserakan dan mengajak adik untuk membersihkannya).

Mantra ajaib yang bu Septi lakukan ke anak-anaknya adalah:
"Kalau makan masih disuapin, ibu meninggal, kamu ikut meninggal"
Kalimat tersebut diberikan pada bu Septi saat anak-anak ibu usia 1-3 th, sampai hari ini masih melekat di benak anak-anak bu Septi.✅

3⃣ Lala_banten
 
Bagaimana mensiasati kondisi deadline (terlambat ke sekolah atau buru-buru mau pergi) namun kemandirian anak tetap terjaga. Kadang kita sebagai orangtua kalau sedang buru-buru begitu jadi mengambil alih tugas yang seharusnya dikerjakan anak.

Terima kasih

Jawab:

Kembali ke praktek komunikasi produktif ya teh :)

Misal, kondisi hari senin yang hectic. Minggu sore/malam ingatkan pada anak kalau besok sekolah. Kita tanyakan malamnya dengan nada terbaik "apakah persiapan sekolah besok sudah oke?"

Paginya, kenalkan kondisi yang akan dihadapi anak (apalagi kalau anaknya belum paham jam)
Misal, "kakak 30 menit lagi/di jarum panjang angka 6 kakak harus pergi sekolah agar tidak terlambat, kalau kakak mau berangkat bersama papa berarti harus mandi sekarang"

"10 menit menit lagi kakak berangkat, silahkan selesaikan makannya"

"nggak mau", jawab anak (dengan muka malas-malasan)

"oke nggak papa, artinya kakak tidak berangkat sekolah bersama papa, karena waktunya tidak cukup kalau tidak mulai makan dari sekarang (interaktif. Mengajak anak berfikir)

Bedakan dengan nada dan intonasi
"Ayo 5 menit lagi, awas ya kalau nggak selesai makan ditinggal papa" (mengancam) ;)✅

4⃣ Stephanie_ Cirebon

Assalamualaikum,saya stephanie..mw bertanya ttg materi td bun..bgmn cara mengajarkan anak usia 5y untuk mulai menjalankan solat, sementara bacaan solatnya blm terlalu hafal? Stephani.

Jawab:

Rasulullah SAW bersabda: Perintahkanlah anak-anak kalian untuk mengerjakan sholat ketika mereka  berusia 7tahun, dan pukullah mereka bila pada usia 10tahun tidak mengerjakan sholat. Serta pisahkan mereka di tempat tidurnya.. (HR. Abu Dawud)

Mengacu pada hadist di atas, Rasulullah menganjurkan untuk mengajarkan sholat pada usia 7tahun, bukan sedini mungkin..

Mengapa demikian?
Karena sholat adalah serangkaian gerakan baku yang terdiri dari rukun dan syarat sah yang harus dipenuhi.

Menurut pendidikan berbasis fitrah Usia anak bunda dibawah 7 tahun  adalah masa pra latih. Yang perlu kita lakukan pada anak dibawah 7th adalah, menanamkan kecintaan pada Allah dan RasulNya lewat motivasi dan keteladanan.

Keteladanan yang dimaksud diantaranya kita sebagai orang tua mencontohkan untuk gembira dan bergegas untuk sholat ketika waktu sholat tiba. Gembira saat ramadhan tiba, bukan saat lebaran tiba. Sehingga pada masanya diatas 7tahun nanti tercipta kesadaran beribadah (internal motivation) dari dalam dirinya sendiri yang didasari atas kecintaan pada Allah dan rasulNya.✅

5⃣Siti Mutoharoh-Serang

Saat melatih kemandirian anak, pasti ada saja penolakan dari anak, entah itu tiba-tiba merengek dan anak tetap keukeuh tidak mau mencoba melakukan berbagai hal kemandirian, misalnya saat makan, anak sulung saya selalu keukeuh bilang "Aa ga mau makan kalau ga disuapin bunda" kadang pernah saya tega untuk benar2 ga bergerak menyiapkan makanan untuknya, saya hanya mengingatkan "Aa ini sud waktunya makan, yuk bunda temani ambil piring, nasi dan lauk responnya datar bahkan kadang diam tanpa mau bergerak menghampiri saya, sikap k tepat kah? Atau ada hal lain yang harus di ubah

Jazaakillah BunFasil πŸ™

Jawab:

Teh Muth, anaknya umur berapakah? Apakah anaknya sudah mengerti konsekuensi?

Bila anak diatas 3th mungkin bisa diterapkan kata-kata ini.. Hal ini untuk mengajarkan anak tentang kewajiban, hak, dan konsekuensi dari setiap keputusan

"Oke itu masalahmu, bukan masalah mama. Tugas mama hanya mengingatkan saja, selebihnya tanggung jawab kakak"

Yang perlu kita lakukan adalah membuat kesepakatan dengan suami dan semua orang yang ada di rumah,demi kekompakan kita di depan anak-anak (agar anak tidak mencari suaka politik/pembelaan).✅

Jazaakillah penjelasannya teh wening, Alhamdulillah Anak sulung saya usia 4th 4 bln teh.

Hwah seumuran dong teh sama anak sulung saya.

Saya pernah curhat sama bu Septi tentang anak sulung saya. Ibu bilang, anak 4th emang challenging. Dikerasin g bisa, krn memori sudah kuat. Kekerasan bisa membuat anak trauma.

Yang bisa memenangkan kita adalah, bonding dan kekuatan negosiasi. Jadi, seringkali saya muter2 melogika kan sesuatu😁

6⃣ Tyas - Serang

Apa yg kita lakukan dalam membersamai anak utk melatih kemandiriannya?

Jawab:

Peran orang tua diantaranya membersamai anak-anak dalam proses latihan kemandirian, tidak membiarkannya berlatih sendiri. Serta menstimulasi tapi tidak menggegas. Membersamai dan meminimalkan emosi negatif dalam proses yang pasti penuh tambal sulam dan jatuh bangun (tidak mudah tapi pasti bisa😊)

Mengacu pada materi diatas. 3 Hal yang diperlukan secara mutlak di orangtua dalam melatih kemandirian anak adalah :
1⃣Konsistensi
2⃣Motivasi
3⃣Teladan

Dan tambahan dari saya yang ke 4 adalah:
Dukungan orang sekitar (yang tinggal satu rumah dengan kita -orangtua/art-) dalam menstimulasi kemandirian anak, dan kompak tidak membantu anak kecuali anak meminta tolong dengan cara yang baik.✅

7⃣ Safadella_cianjur

Anak saya, 4 tahun, sangat lengket dengan saya, hingga jika menginginkan sesuatu harus saya yang penuhi, misal buat susu, ke kamar mandi, termasuk makan.. istilahnya apa2 harus sama mama, gak mau kalau dibantu kakek/neneknya, walaupun sesekali mau dibantu kakaknya. Adapun dalam hal makan, awal2 mau suap sendiri tapi kelamaan minta disuapin. BB nya tergolong kecil dan termasuk anak yang susah makan sehingga pd akhirnya saya pun menyuapinya πŸ˜… Kami memang baru 1 thn terakhir ini tinggal bersama kakek neneknya, sebelumnya mengikuti tugas suami di pelosok. Suami plg 1x/mg, sehingga mungkin itu yang membuat ketergantungannya terhadap saya begitu tinggi..ini analisa saya sendiri. Pertanyaannya, untuk kasus diatas, bagaimana ya mnerapkan kemandirian pada anak saya tersebut? Haturnuhun

Jawab:

Bunda Safa yang penyayang, sy juga pernah mengalami hal ini. Kadang gregetan yaa...kalau apa-apa maunya cuma sama bundanya gak pernah mau dengan yang lain πŸ˜…. Ini ada sedikit tips dari saya.
1. Rutin membacakan cerita pengantar tidur Tentang kemandirian, Insyaallah buku2 spt itu banyak ditemukan di toko buku( mis. Aku bisa mandi sendiri, aku bisa makan sendiri). Film2nya juga ada lho Bun. Nah ini mengena sekali ke anak. Mereka biasanya akan tertantang untuk mandiri spt tokoh yg diceritakan.
2. Mengajak Ananda dalam berbagai kegiatan di rumah, seperti merapikan mainan, membersihkan sayuran, menemani bunda mencuci pakaian dsb. Hal ini dilakukan agar Ananda paham apa saja aktivitas bunda di rumah, sehingga dia paham pekerjaan bunda di rumah banyak tidak cuma mengurusi Ananda.
3. Mulai meminta Ananda menolong bunda dlm berbagai hal sederhana. Mis. Menolong bunda mengambilkan  air minum, mengambilkan sendal/brg tertentu. Alih2 selama ini Ananda sudah sering meminta tolong ke bunda, sekarang bunda gantian ya minta tolong ke Ananda. Lihat responnya !
4. Terkait no. 3, bila Ananda bisa membantu bunda, berilah pujian. "Subhanallah ternyata anak bunda bisa lho ambil air minum sendiri, hebat sekali yaa!" Jangan lupa ucapkan terimakasih, peluk dan cium sebagai reward
5. Tahap berikutnya buatlah kalender bintang. Ini adalah jurnal reward Ananda bila bisa menjalankan kemandiriannya. Buat list kemandirian apa saja yg ingin dicapai, sampaikan pada Ananda. Beritahu dia kalau berhasil berhak mendapatkan stiker bintang yg kalau banyak jumlahnya (beri target jumlahnya) bisa ditukar dengan hadiah tertentu (kesepakatan)
Silakan dicoba ya bunda!😘✅

8⃣ Neneng _ Banten

untuk melatih kemandirian anak, maka kita dituntut untuk menjadi Ibu yang TEGA, jika si anak menginginkan sesuatu lalu tantrum yang ngamuk2 meski sdh dialihkan lalu kita membiarkan dia tantrum, apa itu sudah benar? bagaimana tips agar membuat anak konsisten melakukan kemandirian yang terkadang mau kadang ga mau sampe nangis misal ambil minum sendiri, padahal rumah sudah d desain untuk ramah anak.

Jawab:

Bunda Neneng yang baik hati, sepertinya langkah bunda sudah tepat dengan membiarkan anak tantrum. Spt materi di komprod lalu sudah dijelaskan ya. Ketika emosi hadir maka sebenarnya tidak ada komunikasi di situ, jd biarkan saja Ananda sampai tenang dengan sendirinya. Menjadi ibu tega (baca: tegas) memang diperlukan dalam mendidik kemandirian anak. Tips2nya silakan dilihat di jawaban sebelumnya ya Bun ..selamat mencoba 😘✅

9⃣ Ndah-IIP Cirebon

Assalamu'alaykum wrwb. Bunda, perkenankan saya bertanya. Mohon maaf sebelumnya saya sedikit menceritakan latar belakang problema yang saya hadapi yang ingin saya cari solusinya terkait materi kemandirian anak ini. Tahun 2012, tiga bulan pasca melahirkan putri keempat, saya diberi ujian sakit serius dan harus dirawat lebih dari 5x di RS, bed rest hampir 9 bulan, menjalani rutin pengobatan medis selama lebih dari 2 tahun, dan menjalani pengobatan alternatif dan pengobatan herbal untuk tahap recovery pasca sakit sampai sekarang. Kondisi ini menyebabkan saya, suami dan keempat putra&putri saya pernah mengalami hidup terpisah-pisah. Suami di Bogor, putra pertama di Bekasi, putra kedua di Bekasi kemudian di Bogor, putri ketiga di Bekasi kemudian di Solo, bayi (putri keempat) di Majalengka. Saya sendiri dirawat di Majalengka. Keterpisahan ini menyebabkan luka dan trauma mendalam kepada keempat putra-putri saya, khususnya putra kedua. Yang ingin saya tanyakan:

1) Bagaimana cara efektif membangun kemandirian putra kedua (sekarang usia 11 tahun) yang mengalami trauma psikis (salah satu faktor penyebab traumanya adalah saat usia menjelang 5 tahun hidup terpisah hampir dua tahun dengan saya, juga berbagai faktor lainnya yang membuatnya cemas dan trauma hingga kini). Setelah sekarang alhamdulillah kami bisa hidup bersama kembali di Majalengka, putra kedua yang sejak usia 1 tahun sampai 5 tahun sangat mandiri, hilang semua kemandiriannya. Semua aktivitas dan kebutuhannya sangat bergantung kepada saya sebagai bundanya. Terkait kemandiriannya ini, saya mencoba selalu memotivasinya agar mampu melaksanakan kebutuhannya sendiri, seperti mengambil makan/minumnya sendiri, mengambil pakaiannya sendiri setelah mandi, dll. Namun upaya saya belum berhasil. Kalau saya tidak mengambilkannya makan saat ia memintanya, dan saya memotivasinya agar ia mampu mengambil makan sendiri, misalnya, seharian akhirnya ia bisa tidak makan.

2) Putri ketiga (sekarang usia 7 tahun, terpisah saya hampir setahun) dan putri keempat (sekarang usia 5 tahun, terpisah saya hampir dua tahun) saat saya sakit. Setelah sekarang kami bisa hidup bersama kembali, selalu terjadi perseteruan akibat sibling rivalry di antara keduanya. Keduanya berebut perhatian dan kasih sayang saya sebagai bundanya. Masing2 mengklaim bundanya adalah milik dia, tidak boleh milik yang lain. Sebagai pelampiasan mencari perhatian bundanya, kedua putri saya berusaha selalu minta saya melayaninya. Padahal saat putri ketiga dirawat neneknya di Solo, usia 3-4 tahun sudah terbentuk kemandiriannya, makan sendiri, mandi sendiri dll. Sekarang selalu mencari perhatian saya dengan tidak mau melakukannya lagi sendiri, semua harus saya layani, makan minta disuapi, mandi minta dimandikan dll. Dimotivasi bahwa ia sudah mampu melakukan sendiri, ngambek dan akhirnya tidak mau makan atau tidak mau mandi. Adapun putri keempat alhamdulillah lebih sering bisa bersikap mandiri saat ini, meskipun kadang2 minta saya layani untuk hal-hal keperluannya, seperti makan, mandi dll. Pertanyaannya, bagaimana cara membangun kemandirian kembali putri ketiga saya tersebut. Apa yang harus saya lakukan. Mohon pencerahannya.

Syukron jazakunallahu khayran katsiran atas semua pencerahannya. Mohon maaf apabila ada pernyataan maupun kata yang tidak berkenan.

Jawab:

Masya Allah bunda ndah ...sy ikut prihatin yaa.
1. Bunda tipsnya ada di jawaban no. 7 silakan dicoba yaa. Tapi baiknya bunda juga konsultasikan masalah ini ke psikolog, Krn ini menyangkut trauma.
2. Masalah sibling rivalry mmg bikin bunda pusing yaa..padahal kita sayang mereka tapi tetap saja ada yang masih merasa dibedakan. Ada cara yg lucu yg bisa digunakan untuk menghilangkan hal ini. Saat mereka bertengkar bunda ke dapur saja sambil bilang ke anak2. Kalian masih ribut aja? Ya sudah bunda ambil pisau dulu ya buat belah bunda jadi 2. Sadis memang πŸ˜‚, tp anak yg penyayang pasti langsung menjerit takut kehilangan bunda...nah di saat inilah bunda peluk keduanya dan mulai memasukkan nilai2 kebersamaan sesama saudara. Bisa berupa cerita karangan atau bisa dicari kisah nyata.
Bila ada yang punya tips lebih keren yuk di share bunda! 😍

Tambahan untuk yang ini..
Diambil dari group belajar parenting with Elly Risman and family,

Salah satu mengurangi sibling rivalry yang dilakukan bu Elly dulu adalah, memberikan porsi eksklusif bersama mama/papanya pada tiap anak.

Dan bila porsi waktu eksklusif itu tiba, bu Elly mengucapkan sesuatu di telinga anaknya dengan berbisik2; bu Elly bilang, ini rahasia. Hanya ibu dan kamu yang tau. Ternyata, ibu Elly membisikkan bahwa "kamu anak yang istimewa untuk papa dan mama" dan bu Elly berpesan, ini rahasia jangan sampai saudaramu yang lain tau.

Lucu ya. Dan akhirnya rahasia itu terbongkar saat anak2 bu Elly sudah dewasa saat mereka bertengkar.

Ini berlaku bila anak sudah bisa menyimpan rahasia😁

1⃣0⃣ Sofi Zahroh _IIP   Garut

Bunda, anak sy (1 th 7 bln) memng sedang berlatih mengemukakan apa yg diinginkan, termasuk ketika menginginkan barng milik anak lain (temannya). Tp kdg kla ank sy msh langsung main ambil saja barang temannya tsb (krn yg sy baca usia di bwh 2 th belum kenal konsep kepemilikan), alhasil barangny direbut dr anak saya, dan kdg kala temanny sambil marah/membentak (krn rata2 temn ank sy usiany di atas 2 th yg sudah mengenal konsep kepemilikan).

Sekrg, yg sy liat anak sy jadi sering minta bantuan sy untuk mengambil/meminjam brg temanny. Agak 'ketakutan' akan reaksi temanny yg marah atau membentak.

Jadi yg ingin sy tanyakan :
1. bagaimana menjelaskan dengan bijaksana kepada anak tentang konsep kepemilikan temannya tanpa mencederai citra diri maupun harga diri anak?
2. Bgmn pula menjelaskan kepada anak akan reaksi temannya tersebut?

Hatur nuhun.

Jawab:

1. Dear bunda Sofi, sebelum menjelaskan kepada anak tentang kepemilikannya temannya, maka terlebih dulu anak harus paham tentang kepemilikannya sendiri. Apakah bunda sudah menjelaskan hal ini pada Ananda? Bila Ananda sudah paham tentang barang miliknya dia sendiri akan paham mana yang bukan miliknya. Cara menjelaskan kepemilikannya bisa dilakukan dengan memberi tanda barang2 milik Ananda dengan stiker atau sejenisnya. Ananda akan paham mana saja barang2 miliknya yg sudah ditandai dgn stiker, yg tidak ditandai berarti bukan miliknya.

2. Menjelaskan reaksi merupakan cara mengajarkan empati. Maka ajarilah Ananda berempati, bisa melalui cerita atau praktek langsung, misal berbagi makanan dengan teman, berbagi pinjam mainan dsb✅

1⃣1⃣ Nur_ Banten

Anak saya usianya 4 tahun. Kalo habis mainan disuruh merapihkan mainannya kadang bilang capek sambil merengek. Akhirnya saya nggak tega ikutan merapihkan juga. Salahkah sikap saya?

Jawab:
Teh Nur yang baik hatinya, yuk belajar tega(s). 😊

Sebelum bermain, buat perjanjian dengan anak untuk merapihkan mainannya setelah bermain. Bila anak menyetujui, teteh bisa turunkan mainan yang teteh simpan (sebaiknya ada tempat mainan yang terjangkau dan sulit dijangkau -berlaku untuk mainan kecil-kecil sebangsa lego dan sesuatu yang dirakit.

Bila sudah selesai bermain, teteh bisa ajak anak membereskan mainannya sesuai perjanjian yang telah terjadi sebelum bermain.

Bila anak merengek, coba untuk bermain peran membereskan mainan, misalnya mainan kedinginan ayo masukkan ke tempatnya. Atau ayo kita berlomba bereskan mainan. Jadikan membereskan mainan sebagai ajang bermain yang tidak kalah menarik dari anak-anak yang bermain dengan mainannya sendiri.

Latih terus menerus dan bermainlah bersama anak-anak, jadilah anak-anak yang menjalankan aturan tersebut, jangan berperan menjadi orangtua. Karena anak-anak akan lebih mudah mencontoh temannya. Teteh dan suamilah teman terbaik pertama untuknya.✅

Tidak ada komentar:

Posting Komentar