Kamis, 16 Maret 2017

Aliran Rasa Melatih Kemandirian

Aliran Rasa Melatih Kemandirian

Mendapatkan materi dan melakukan tantangan melatih kemandirian mengingatkan kami bahwa kemandirian dalam hidup itu penting sekali, karena kita tidak akan selamanya tergantung kepada orang lain dan kemandirian itu diperlukan untuk keberlangsungan hidup yang lebih baik.


Sebelum mendapatkan materi dan tantangan melatih kemandirian,sebetulnya saya sudah pernah melatih beberapa kemandirian anak seperti dibawah ini:
πŸ₯ Kemandirian dalam keterampilan hidup (makan sendiri,mandi sendiri,pakai baju sendiri,dll)
πŸ₯ Kemandirian Psikososial (menyelesaikan konflik,toilet trainee,adab bertamu,adab berbicara,dll)
πŸ₯ Kemandirian Belajar (sikap positif,kemauan yang kuat,kesadaran sendiri untuk belajar)
πŸ₯ Kemandirian emosional (belajar untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan)

Namun...hasilnya belum terlihat secara signifikan. Dalam beberapa aspek,mereka sudah dalam tahap 'bisa melakukan' tetapi belum dalam tahap 'dilakukan secara berkelanjutan'.

Mengapa hal demikian bisa terjadi?? Berikut tantangan2 yang kami hadapi :

πŸ‘‰Tantangan terbesar terletak pada kami,orang tuanya. Perasaan tidak tega,tidak sabaran dan perasaan khawatir yang berlebihan membuat kami menjadi tidak KONSISTEN. Hal tersebut itulah yang harus dibenahi pertama kali.

πŸ‘‰Tantangan selanjutnya adalah dari pihak luar dan dari anak2nya sendiri. Harus ada komunikasi yang baik dengan pihak luar (contohnya dengan kakek dan nenek) dan anak2 untuk bekerjasama dalam proses melatih kemandirian.

Melatih kemandirian berhubungan dengan komunikasi produktif (materi pertama kelas Bunsay)

πŸ‘‰Cara melatih kemandirian tersebut. Kedua anak saya berada pada rentang usia dibawah 7 tahun,menurut Pak Harry Santosa dalam artikelnya, kami harus memperhatikan tahapan usia serta tahapan tumbuh kembang anak,menumbuhkan gairah,cinta dsb agar anak anak tersebut dengan senang hati melakukannya.

Peran orang tua sangatlah penting dalam melatih kemandirian anak dengan cara yang menyenangkan. Alhamdulillah,kami pun belajar bagaimana melatih kemandirian anak dengan cara yang menyenangkan dari Mbak Julia Sarah Rangkuti melalui kulwap yang diadakan di grup member IIP Banten.

Perjuangan kami belum berakhir dan masih panjang...Proses ini tidaklah mudah..

Saya ingin melatih diri ini untuk menanamkan dan memiliki Adversity Quotient yang tinggi,menjadi climber!

Mensugesti diri dengan kalimat "Jangan pernah menyerah,walaupun kadang kita merasa lelah".. Jadi...jangan putus asa,karena berputus asa mendatangkan kerugian di dunia dan akhirat.

Semoga kami dapat memandu dan menumbuhkan AQ yang tinggi juga pada anak2,sehingga merekapun menjadi climber.Aamiin..

Melatih kemandirian juga erat kaitannya dengan konsisten.Semoga kami tetap bersemangat dan konsisten. Terhindar dan dijauhi dari sikap 'ambivalen'..

Mohon doa restunya yaaa...πŸ˜‰.. Aamiin...Aamiin Yaa Robbal'aalamiin....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar